Gubernur Sul-sel Resmikan Penerapan Teknologi Air Siap Minum (ARSINUM) di Pulau Barrang Caddi
MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan meresmikan Penerapan Teknologi Air Siap Minum (ARSINUM) di Pulau Barrang Caddi, Senin (23/12/2019).
Teknologi tersebut merupakan hasil kerjasama antara Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Sul-sel dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar.
Hadir pada kegiatan tersebut Pj. Walikota Makassar, Sekda Kota Makassar, Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam, Direktur Pusat Teknologi Lingkungan, Kadis Kelautan dan Perikanan Sulsel, Kadis DKP Makassar serta beberapa Kepala SKPD lainnya di lingkup Sulsel maupun Kota Makassar.
Pj. Walikota Makassar, Dr. Iqbal Suhaeb menyampaikan terima kasih kepada BPPT atas bantuan hibah yang telah diserahkan dalam upaya memenuhi kebutuhan air bersih di Pulau Barrang Caddi.
Ia meminta kerelaan dari seluruh masyarakat Barrang Caddi untuk memelihara sehingga bantuan dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama.
Sedangkan Direktur Pusat Teknologi Lingkungan, Dr.Ir. Rudi Nugroho, M.Eng., menjelaskan terkait Teknis Penerapan Teknologi ARSINUM.
Setelah itu, dilanjutkan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam, Ir. Yudi Anantasena, MSc, yang menyampaikan bahwa alat ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Gubernur Sulsel yang disampaikan pada Agustus lalu di Bali. Gubernur meminta kepada BPPT untuk menyediakan alat penyulingan air laut di pulau barrang Caddi sebagai lokasi percontohan.
Termasuk listrik
Terakhir dari seluruh rangkaian acara adalah penandatanganan serah terima hibah sekaligus penyerahan Buku Standar Operasional Teknologi ARSINUM. Kemudian dilanjutkan sambutan Gubernur Sulsel, Prof H M Nurdin Abdullah, sekaligus meresmikan penggunaannya.
“Setelah kemarin bersama pak Kapolda dan rombongan berkunjung kesini dan ibu-ibu meminta air bersih, maka setelah itu saya ketemu BPPT di Bali dan meminta untuk merancang teknologi pengolahan air laut menjadi air bersih siap minum,” ucapnya mengawali sambutannya.
Nurdin menyampaikan bahwa dengan kapasitas produksi 5.000 liter per hari, ini akan mampu memenuhi kebutuhan air bersih di Pulau Barrang Caddi.
“Alat ini mampu memproduksi 5.000 liter/hari, sementara kebutuhan di pulau ini 3.000 liter/hari. ini over,” lanjutnya.
Nurdin memanggil warga yang sudah ditraining dan menanyakan langsung apakah sudah mengerti teknologinya, perawatan, serta memastikan gaji operator dengan mengangkat menjadi tenaga kontrak.
“Siapkan datanya supaya bisa segera diproses sebagai tenaga kontrak,” ucapnya yang disambut tepuk tangan meriah oleh warga yang hadir. Ia juga meminta kepada camat dan lurah untuk duduk bersama membicarakan terkait pengelolaan alat tersebut.
“Kalau maintenance-nya tidak mahal, maka awalnya tidak berbayar. Hari ini kita resmikan sekaligus launching untuk melanjutkan program air bersih di pulau lainnya. Nanti juga kita akan instalasi pipa sampai ke rumah-rumah. Pulau tuntutannya cuma 2, air bersih dan listrik,” katanya.
“Saya sudah meminta PLN. Kajian sudah dilakukan. Nantinya listrik menggunakan kabel bawah laut. Tidak lagi jam 12 malam mati, jam 6 sore nyala lagi. Ketiga, dermaga akan kita perbaiki. Dan yang ke-4, penyerahan bantuan kapal yang akan mengangkut masyarakat,” tutupnya disambut tepuk tangan.
Penulis: Syamsul ‘Boger’ Bahri (DP2 Makassar)
Editor: K. Azis
Komentar