Stadion, Kebanggaan Pendukung Sepak Bola selain Gelar Juara

-

Dalam 20 tahun terakhir, beberapa Kota besar di Indonesia seolah berlomba menyediakan infrastruktur stadion sepak bola yang berkelas internasional.

Saya mencoba mengklasifikasi menjadi 3, yakni stadion yang sudah digunakan, hampir rampung, dan sementara dalam tahap awal pembangunan.

Beberapa stadion yang sudah digunakan seperti stadion Bung Tomo di Surabaya, Jakabaring di Palembang, Pakansari di Bogor, Manahan di Solo, Si jalak harupat di Kab. Bandung, Maguwoharjo di Sleman, serta Batakan di Balikpapan.

Seluruh stadion ini bahkan dipersiapkan untuk laga Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung pada tahun 2021 di Indonesia. Selain tentunya, Stadion GBK di Jakarta.

Adapun stadion yang hampir rampung seperti Stadion Jatidiri di Semarang dan Stadion Papua Bangkit di Jayapura yang akan menjadi Stadion utama perhelatan PON XX di Papua pada 2020 mendatang.

Sementara stadion yang dalam tahap awal pekerjaan adalah Stadion BMW yang bakal menjadi rumah bagi klub kebanggaan Ibukota, Macan Kemayoran, Persija Jakarta.

Hebatnya lagi, ada beberapa stadion yang desain arsitekturnya dikatakan mirip dengan stadion klub-klub besar di Eropa.

Stadion Batakan yang dimiripkan dengan stadion milik Arsenal, Emirates Stadium di London, Inggris dan stadion Maguwoharjo yang sering disebut “San Siro Mini” karena bentuknya menyerupai stadion San Siro yang berada di kota Milan Italia.

Sedangkan Stadion Papua Bangkit yang hampir rampung dimiripkan dengan stadion sepak bola terbesar kedua di dunia, Salt Lake di India.

Terus, bagaimana dengan stadion yang menjadi markas PSM Makassar?

PSM merupakan salah satu klub terkuat di Indonesia yang selalu diperhitungkan setiap musimnya. Klub yang berbasis di salah kota yang masuk dalam 5 besar kota terbesar di Indonesia.

Di luar klasifikasi. Namun, beberapa hari yang lalu, koran lokal di Makassar sudah memuat gambar desainnya. Bahkan, video animasi hasil renovasi stadion Mattalatta sudah diposting melalui akun Instagram Gubernur Sulsel.

Hal yang sangat menggembirakan walaupun masih sebatas gambar dan video animasi.

 Insya Allah terwujud. Kita tunggu.

 Penulis: Syamsul ‘Boger’ Bahri (DP2 Makassar)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya Tracking Mangrove Lantebung

-
Gambar
Hari ini, Sabtu (21/12/2019) , saya mendapat informasi dari Bapak Saraba’ selaku Ketua Kelompok Pengelola Ekowisata Mangrove Lantebung, bahwa pembangunan tracking mangrove tahap IV sudah selesai. Pembangunan ini merupakan kontribusi dari Bank Indonesia melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).  Selain penambahan panjang tracking, Bank Indonesia juga membangun 1 unit gazebo dan spot foto yang berbentuk kepiting sebagai simbol mata pencaharian nelayan setempat yakni sebagai pencari kepiting. Pembangunan ini merupakan lanjutan dari pembangunan sebelumnya yang telah dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut. Pekerjaan konstruksi yang melibatkan masyarakat setempat. Pada tahun 2016, pembangunan dimulai melalui pembuatan tracking mangrove dan pondok informasi. Pembangunan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Coastal Community Development Project – International Fund Agriculture Development (CCDP-IFAD) Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas...
Baca selengkapnya

Cerita Pembudidaya Lakkang, Permasalahan dan Masukan Tim DP2

-
Gambar
Makassar - Tim Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar melakukan verifikasi kelompok calon penerima hibah di Kelurahan Lakkang, Kota Makassar, Selasa (21/01/2020). Pada kesempatan itu, Saya sempat ngobrol dengan Haris (52) terkait aktifitasnya selaku pembudidaya ikan. Ia adalah Ketua Kelompok Bonto Perak 01. Selain aktifitas budidaya ikan, ia juga memiliki usaha pertanian, namun  sehari-hari ia lebih fokus pada usaha budidaya perikanan. Kelompoknya beranggotakan 10 orang pembudidaya dengan luas total lahan budidaya 12,1 Ha. Masing-masing memiliki luas lahan berbeda. Ia sendiri memiliki lahan tambak seluas 1,3 Ha. Usaha tambaknya merupakan usaha yang dirintis oleh neneknya, kemudian dilanjutkan oleh orang tuanya. Ia pun banyak terlibat membantu ketika orang tuanya yang kelola. "Ketika tambak masih dikelola oleh Nenek, disini (Lakkang) belum terlalu banyak rumah, masih berupa hutan. Pada saat itu,  hasilnya juga hanya untuk makan sehari-hari...
Baca selengkapnya

Produsen Kopi Terbesar, Kota di Indonesia bukan Peminum Kopi Terbanyak di Dunia

-
Gambar
Klaners Gowes, Komunitas sepeda alumni Kelautan Unhas sedang menikmati kopi di salah satu warung kopi di Makassar  Makassar - Tidak bisa dipungkiri bahwa kopi menjadi salah satu minuman terfavorit di dunia. Selain karena rasa pahitnya yang khas dan nikmat, kopi juga memiliki aroma wangi yang memanjakan hidung penikmatnya. Aroma kopi yang menguar saat diseduh jadi bagian favorit para pecinta kopi. Semakin digandrunginya kopi beberapa tahun belakangan ini, membuat saya penasaran untuk menelusuri kota di dunia yang memiliki peminum kopi terbanyak. Ketika saya mulai membaca pada laman majalah.ottencoffee.co.id, awalnya saya berpikir bahwa salah satu kota di Indonesia akan masuk dalam jajaran itu. Ternyata yang saya pikirkan salah, tak satu pun kota di Indonesia masuk dalam 10 besar jajaran kota itu. Tidak ada Aceh yang yang dijuluki dengan "kota seribu kedai kopi", Belitung dengan julukan "pulau seribu kedai kopi", Makassar juga yan...
Baca selengkapnya